Oleh-oleh

Coklat Monggo, Coklat khas Jogja
Anda penggemar coklat, pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai jenis merek coklat, mulai dari yang produksi dalam negeri hingga impor seperti Silver Queen, Delfi, Cadburry, Van Houten, dan lain sebagainya.
Semakin mahal harga coklat makin dahsyat rasanya. Ini tak lepas dari perpaduan kualitas coklat yang digunakan serta campurannya. Harga coklat-coklat mahal yang kebanyakan didominasi merek-merek luar negeri terutama dari Swiss. Padahal tanaman coklat (kakao) sendiri merupakan tumbuhan tropis.Dan di Indonesia sendiri tumbuh dengan sumbur tanaman ini. Sayang sekali banyak yg belum memanfaatkan.
Namun seorang warga negara Belgia yg ada di jogjakarta menciptakan coklat dengan cita rasa khas Indoneias. Coklat Monggo, tidak hanya namanya bahan bakunya juga beraroma lokal.Salah satunya adalah jahe. Coklat yang diproduksi oleh CV. Anugerah Mulia Yogyakarta ini rasanya cukup layak bila disandingkan dengan coklat-coklat kelas atas.
Coklat ini memang belum dijual di semua toko di kota Jogkarta. Coklat Monggo ini hanya tersedia di tempat-tempat tertentu. Salah satu lokasi tempat penjualan coklat ini toko
Mirota Batik yg ada di Jalan A Yani (dekat Pasar Beringharjo) yang merupakan toko penjual suvenir khas Jogja yang terkenal berkelas dan Mirota Kampus , Museum Jawa Klasik Ullen Sentanu, serta di beberapa kounter Circle-K Jogja.
Tampilannya pun terlihat eksklusif dan elegan tapi tetap memunculkan ciri klasik nuansa Jogja. Walaupun dibungkus secara manual dengan menggunakan kertas berwarna coklat tapi dilipat sangat rapi dan sedemikian rupa sehingga mudah untuk membukanya. Kertas ini membungkus coklat padat yang terbungkus alumunium foil.
Harganya memang relatif mahal. Kemasan 40 gram harganya 8 ribu rupiah sedangkan yang besar ukuran 100 gram seharga 19 ribu rupiah. Tetapi harga yang ditawarkan sepadan dengan rasa coklat yang dahsyat ini. Coklat yang mengklaim terdiri dari 58% kakao ini bener-bener membuktikan rasanya.
Di kemasannya tertulis komposisi dari coklat ini antara lain, kakao massa, lemak kakao, lesitin, gula, dan vanila. Lihat, susu tidak tercantum, sehingga vegetarian pun bisa ikut mencicipinya.
Berwarna campuran antara coklat tua dan coklat muda, rasa coklat ini tidak semanis coklat yang biasa kita beli. Tentu saja karena coklat ini termasuk golongan dark chocolate yang beda dengan golongan milk chocolate yang banyak mengandung susu, sehingga coklat ini aman dikonsumsi bagi mereka yang diet karena rendah lemak.
Ciri khas dark chocolate yang rasanya agak-agak pahit ini bener-bener meninggalkan rasa tersendiri yang membuat kita ingin terus memakannya. Uniknya lagi, bila coklat ini dibiarkan terbuka, warna coklat akan berubah menjadi coklat tua. Tersedia 2 (duaa) jenis coklat yang tersedia, yaitu Dark Chocolate dan Caramel Chocolate, dengan 2 jenis rasa yaitu Jahe dan Mete.
Jika duit anda berlebih, rasanya pantas kalo anda membeli coklat ini sebagai oleh-oleh alternatif selain bakpia,yangko. Tersedia kemasan besar yang gambarnya lucu dan unik. Untuk gambar Semar (rasa mete dan jahe), Borobudur (rasa jahe), dan Becak (rasa mete). Anda ingin mencoba, sugeng rawuh wonten Ngayogyokarto ....