arsip

Takjil (lidah jawa) .......... Ngabuburit (bahasa latin). Apapun istilahnya, kata inilah yang sering kita terdengar apabila memasuki bulan puasa. Kata itu bila diartikan kurang lebih adalah kegiatan umat muslim di sebuah lokasi sambil menunggu waktu berbuka puasa. Dan 'tradisi' itulah yang hingga kini masih dipertahankan umat muslim dimanapun, termasuk Yogyakarta.
Salah satu tempat favourit kegiatan tsb bagi 'wong Jogja' selain di sekitar Masjid Gedhe Kauman adalah di sepanjang jalan Jogokariyan. Untuk di Jogokariyan, sering disebut dengan Pasar Sore Kampung Ramadhan, mulai buka dari siang sampai shalat terawih, dan menempati seluruh ruas Jalan Jogokariyan.Setiap menjelang buka puasa, di Kampung Ramadhan yang berpusat di Masjid Jogokariyan digelar, sudah ramai pembeli bahkan sampai macet banyak yang berburu makanan khas puasa seperti kolak,es degan,es dawet, coctail, jenang (bubur sumsum), kurma dan berbagai kebutuhan untuk buka puasa.
Keunikan Kampung Ramadhan ini adalah mayoritas pedagangnya berasal dari Kampung Jogokariyan.Hanya satu dua pedagang dari luar Kampung Jogokariyan saja yang ikut menyemarakkan suasana ini.Sekitar 60 pedagang di sana menawarkan dagangannya dengan harga relatif terjangkau. Selain pasar sore, sambil menunggu datangnya waktu berbuka di Masjid Jogokariyan juga berlangsung siraman rohani.
Antusiasme warga atas kegiatan ini membuat Kampung Ramadhan menjadi tradisi tahunan. Pasar Sore Kampung Ramadhan inipun menjadi wisata alternatif bagi warga Yogyakarta.Anda ingin menikmati suasana yg hanya terjadi setahun sekali ini ... silahkan 'berbondong-bondong' ke jalan Parangtritis (sebelah barat hotel Matahari). Dari kota Jogja ke arah selatan kurang lebih 2 km.