Soegeng Endjang

Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe (Sego Segawe)

Program Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe (Sego Segawe) yang diluncurkan Pemerintah Kota Yogyakarta beberapa waktu yg lalu, hendaknya ditindaklanjuti dengan rencana aksi yang jelas. Jangan sampai kemudian program tersebut tidak mendapat respons dari masyarakat karena kurang atau tidak adanya program yang berkelanjutan. Misalnya tidak adanya sarana tempat parkir di kawasan publik maupun di instansi negeri maupun swasta. Beberapa tahun lalu di Yogyakarta sebenarnya sudah dideklarasikan program 'Jogja untuk Sepeda' oleh Sultan HB X. Juga ada program 'Jogja Kembali Bersepeda'. Sayangya program tersebut belum bisa berjalan maksimal karena tidak adanya rencana aksi berikutnya. Dukungan ketersediaan prasarana dan sarana juga sangat diperlukan.
Dukungan tersebut masih minim, misalnya saja masih sangat sedikit tempat parkir khusus sepeda. Kalau menginginkan sepeda menjadi alat transportasi yang sejajar dengan alat transportasi lain, maka ketersediaan tempat parkir selain jalur sepeda merupakan keharusan. Sebenarnya langkah Pemkot lewat program 'Sego Segawe' sudah sangat bagus, apalagi dengan presure atau 'tekanan' kepada pegawai di lingkungan Pemkot Yogyakarta. Masing-masing Dinas terkait di Pemkot Yogyakarta hendaknya membuat rencana aksi seperti Dinas Perhubungan, Lingkungan Hidup atau Dinas Pendidikan. Tujuannya agar program 'Sego Segawe' tidak hanya gebyar pada awalnya saja. Dikonfirmasi, Walikota Yogya Herry Zudianto mengatakan Pemkot saat ini sedang mempelajari secara teknis termasuk peta jalur sepeda yang dibuat B2W Chapter Yogyakarta, konsep-konsep pendukung sarana prasarana khususnya jalur sepeda untuk gerakan Sego Segawe. Mulai dari perencanaan di atas kertas menjadi detail implementasi teknis di lapangan. "Tentunya mungkin kita mulai di ruas-ruas jalan tertentu, pada jam-jam tertentu (misal jam masuk dan pulang sekolah) serta hari-hari tertentu terus kita lihat optimalisasinya," ujar Walikota, Selasa (14/10). Namun, ujar Herry, apresiasi masyarakat luas terhadap pengendara sepeda sangat penting. Sebab kalau tidak, akan percuma jika jalur sepeda akhirnya tidak dihargai oleh jenis pengendara yang lain. Hal tersebut segera dilakukan Pemkot menjawab besarnya responsivitas masyarakat atas gerakan 'Sego Segawe'. Bahkan untuk mendorong peningkatan apresiasi masyarakat luas untuk menghormati pengendara sepeda, Walikota menghimbau dan mendukung sekiranya dimungkinkan dari proses hukumnya, polisi, hakim dapat mengenakan hukuman dan atau denda tambahan khusus bagi pengendara moda transportasi non sepeda yang bertabrakan dengan pengendara sepeda atau pejalan kaki, di mana pengendara moda transportasi non sepeda tersebut dinyatakan bersalah. (disadur dari beberapa sumber)

klithikan klaklik

DICARI (9-Sept-2008)

Mencari,berburu,membutuhkan hp CDMA merk Nokia,Huawei C201/230, ZTE 330/306 ato merka lian.Pokoke harga berkisar 200an Silahkan sms 02747451970 arif.

Transportasi

DALAM KOTA

Djika ingin 'muter2' di Jogja banyak pilihan alat transportasi. Bisa naik Taksi,bis kota untuk route jarak jauh dan andong atawa becak untuk jarak dekat.Transportasi yg baru beredar di kota ini adalah transJogja.Rutenya pun melewati jalur-jalur penting kota Jogja.Harga tiketnya untuk single trip 3000 perak.Pelayanannya mulai jam enam pagi sampai jam 10 malam, asik kan. Selain single trip, Trans Jogja juga memperkenalkan sistem tiket reguler (langganan) yang penggunaanya sama seperti pulsa isi ulang untuk pengguna tetap. Harga tiket reguler tiap perjalanan 2700 rupiah. Ada 6 trayek yang dilayani, mulai dari Terminal Giwangan (terminal AKAP), Terminal Prambanan, Terminal CondongCatur, hingga ke Kota Gede,bahkan sampai ke Bandara.

ROUTE TRANS JOGJA
1. TRAYEK 1A.
TERMINAL PRAMBANAN-BANDARA ADISUCIPTO-STASIUN TUGU-MALIOBORO-JECRute : TERMINAL PRAMBANAN-S5.Kalasan-Bandara ADISUCIPTO-S3. Maguwoharjo-JANTI (lewat bawah)-S3. UINKalijaga - S4.Demangan - S4,Gramedia - S4.Tugu - Stasiun Tugu - MALIOBORO - S4.Kantor Pos Besar - S4.Gondomanan - S4.PasarSentul - S4. SGM - GEMBIRALOKA - S4.Babadan Gedongkuning - JEC - S4.Blok-0 - JANTI (lewat atas) -S3. Maguwoharjo-Bandara ADISUCIPTO-S5. Kalasan-TERMINAL PRAMBANAN.
2. TRAYEK 1B.
TERMINAL PRAMBANAN-BANDARA ADISUCIPTO-JEC-KANTOR POS BESAR-PINGIT-UGM Rute :TERMINAL PRAMBANAN - S5.Kalasan - Bandara ADISUCIPTO - S3.Maguwoharjo - JANTI (iewat bawah) - S4. Blok-O - JEC - S4.Babadan Gedongkuning - GEMBIRALOKA - S4.SGM - S4. PasarSentul - S4.Gondomanan - S4.Kantor Pos Besar - S3. PKU Muh - S3.Pasar Kembang - S4.Badran - Bundaran Samsat - S4.Pingit - S4. Tugu - S4. Gramedia - BUNDARAN – UGM -S3.Colombo-S4.Demangan-S3.UINKalijaga-JANTI - S3.Maguwoharjo-BANDARA ADISUCIPTO-S5. Kalasan -TERMINAL PRAMBANAN.
3. TRAYEK 2A.
TERMINAL JOMBOR-MALIOBORO-BASEN-KRIDOSONO-UGM-TERMINAL CONDONGCATURRute :TERMINAL JOMBOR - S4.Monjali - S4. Tugu - Stasiun Tugu - MALIOBORO - S4.Kantor Pos Besar - S4.Gondomanan - S4.JoktengWetan - S4.Tungkak - S4.Gambiran - S3.Basen - S4. Rejowinangun - S4,Babadan Gedongkuning - 2 GEMBIRALOKA-S4.SGM - S3.Cendana - S4.Mandala Krida - S4.Gayam – Flyover Lempuyangan – KRIDOSONO - S4.Duta Wacana - S4.Galeria - S4.Gramedia – BUNDARAN UGM - S3.Colombo - TERMINAL CONDONGCATUR -S4.Kentungan - S4.Monjali – TERMINAL JOMBOR.
5. TRAYEK 2B.
TERMINAL JOMBOR-TERMINAL CONDONGCATUR-UGM-KRIDOSONO-BASEN-KANTOR POS BESAR-WIROBRAJAN-PINGITRute :TERMINAL JOMBOR - S4.MonJali - S4.Kentungan - TERMINAL CONDONGCATUR - S3.Colombo - BUNDARAN UGM - S4.Gramedia - KRIDOSONO - S4.DutaWacana - Flyover Lempuyangan - S4.Gayam - S4.Mandalakrida - S3.Cendana - S4.SGM - GEMBIRALOKA- S4.Babadan Gedongkuning - S4.Rejowinangun - S3.Basen - S4.Tungkak - S4.Joktengwetan - S4,Gondomanan - S4.Kantor Pos Besar - S3.RS.PKU Muh. - S4.Ngabean - S4.Wirobrajan - S3.BPK - S4.Badran - Bundaran Samsat - S4.Pingit- S4.Tugu - S4.Monjali - TERMINAL JOMBOR.
5. TRAYEK 3A.
TERMINAL GIWANGAN-KOTAGEDE-BANDARA ADISUCIPTO-RINGROAD UTARA-MM UGM-PINGIT-MALIOBORO-JOKTENG KULON Rute :TERMINAL GIWANGAN - S4.Tegalgendu - S3.HS-Silver - JI. NyiPembayun - S3.Pegadaian Kotagede - S3.Basen - S4. Rejowinangun - S4.Babadan Gedongkuning - JEC - S4.Blok-O - JANTI (lewat atas) S3.Janti - S3.Maguwoharjo - Bandara ADISUCIPTO - S3.Maguwoharjo - Ringroad Utara - TERMINAL CONDONGCATUR - S4.Kentungan - S4. MM UGM - S4.MirotaKampus - S3. Gondolayu - S4.Tugu - S4.Pingit - Bundaran Samsat - S4.Badran - S3.PasarKembang – Stasiun TUGU - MALIOBORO - S4. Kantor Pos Besar-S3. RS.PKU Muh. - S4.Ngabean - S4, JoktengKuIon - S4. Plengkung Gading - S4.Jokteng Wetan - S4.Tungkak - S4.Wirosaban - S4.Tegalgendu - TERMINAL GIWANGAN.
6. TRAYEK 3B.
TERMINAL GIWANGAN-JOKTENG KULON-PINGIT MM UGM-RINGROAD UTARA-BANDARA-KOTA GEDE Rute : TERMINAL GIWANGAN - S4.Tegalgendu - S4.Wirosaban - S4. Tungkak - S4.Jokteng Wetan - S4.Plengkung Gading - S4.Jokteng Kulon - S4. Ngabean - S3.RS.PKU Muh. - S3.PasarKembang - S4.Badran - Bundaran Samsat - S4.Pingit - S4.Tugu - S3.Gondolayu - S4.Mirota Kampus - S4.MM UGM - S4.Kentungan - TERMINAL CONDONGCATUR – Ringroad Utara - S3.Maguwoharjo - Bandara ADISUCIPTO - S3. Maguwoharjo - JANTI (lewat bawah) - S4.Blok-O - JEC - S4.Babadan Gedongkuning - S4.Rejowinangun - S3.Basen - S3.Pegadaian Kotagede - JI.Nyi Pembayun - S3.HS-Silver - S4.Tegalgendu - TERMINAL GIWANGAN

ROUTE BIS KOTA
1. Jalur 19
Term. Jombor - Ringroad Barat - S4 Demak Ijo - Jl.Godean - S3 Jatikencana - Jl.Kyai Mojo - Jl.P. Diponegoro - Jl.P.Mangkubumi - Jl.Kleringan - Jl.Taman Garuda - Jl.Malioboro - Jl.Jend.A.Yani - Jl.KHA Dahlan - Jl.Wirobrajan - Jl.HOS Cokrominoto - S3 Jatikencana - Jl. Godean - S4Demak Ijo - Ringroad Barat - Term.Jombor.
2. Jalur 18
Term. Condongcatur - Ringroad utara - Jl. Mon.Jogja Kembali - Jl.AM.Sangaji - Jl.P.Diponegoro - Jl.Tentara Pelajar - Jl.Pasar Kembang - Jl.Malioboro - Jl.Jend.Ahmad Yani - S4 Kantor Pos - Jl.KHA.Dahlan - Jl.Wahid Hasyim - Pojok Beteng Kulon - Jl.MT.Haryono - Jl.Mayjen Sutoyo - Jl.Brigjen Katamso - Jl.Sultan Agung - Jl.Suryo Pranoto - Jl.Dr. Sutomo (lewat atas jembatan laying) - Jl.Dr Wahidin S. - Jl.Prof Dr. Herman Yohannes - Jl.Colombo - Jl.Gejayan - Term. Condongcatur.
3. Jalur 17
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Kusumanegara Jl.Taman Siswa - Jl.Kol Sugiyono - Jl.Mayjen Sutoyo - Jl.Jend MT. Haryono - Jl.KH. Wahid Hasyim - Jl.Letjen S. Parman - Jl.Kapt. P.Tendean - Jl.RE. Martadinata - S4 Wirobrajan - Jl.KHA Dahlan - Jl.Bhayangkara - Jl.Jogonegaran - Jl.Gandekan - Jl.Jlagran Lor - Jl.Tentara Pelajar - Jl. Magelang - Jl.RW Monginsidi - Jl.Prof.Dr.Sarjito - JL.C . Simanjuntak Jl.Terminal Terban - Jl.C. Simanjuntak - Jl.Prof.Dr. Sardjito - Jl.RW.Monginsidi - Jl.Magelang - Jl.Tentara Pelajar - Jl.Jlagran Lor - Jl.Jlagran Jl.Pringgokusuman - Jl.Letjen S. Prapto - S4 Wirobrajan - Jl.RE Martadinata - Jl.Kapt.Tendean - Jl.Letjen S.Sutoyo - Jl.Kol Sugiyono - Jl.Taman Siswa - Jl.Suryopranoto - Jl.Sukonandi - Jl.Kusumanegara - Jl. Veteran (utara) - Jl.Gambiran - Jl.P. Kemerdekaan - Jl.Veteran - Term Giwangan.
4. Jalur 16
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Gambiran (Jl.Warungboto) - Jl.P.Kemerdekaan - Jl.Menteri Supeno - Jl.Kol Sugiyono - Jl.Sisingamangaraja - Jl.Menukan - Jl.Parangtritis - Jl.Brigjen Katamso - Jl.Mayor Suryotomo - Jl.Limaran - Jl.Sriwedani - Jl.P.Senopati - Jl.Sultan Agung - Jl.Suryopranoto - Jl.Ki Mangun Sarkoro - Jl.Kusumanegara - Jl.Kenari - Jl.Ipda Tut Harsono - Jl.Laksda Adisucipto - Jl Gejayan - Term. Condongcatur - Jl.Gejayan - Jl.Colombo - Jl.Cikditiro - Jl.Suroto -Jl.Kom.Yos Sudarso - Jl.Suroto - Jl.Jend.Sudirman - Jl.C.Simanjuntak - Term. Terban - Jl.C.Simanjuntak - Jl.Jend. Sudirman - Jl.Cik Ditiro - Jl.Colombo - Jl.Gejayan - Term. Condongcatur - Jl.Gejayan - Jl.Laksda Adisucipto - Jl.IPDA Tut Harsono - Jl.Kenari - Jl.Kusumanegara - Jl.Sultan Agung - Jl.Brigjen Katamso (Jokteng Wetan) - Jl.Parangtritis - Jl. Menukan - Jl.Sisingamangaraja - Jl. Kol Sugiyono - Jl.Menteri Supeno - Jl.Veteran - Term Giwangan.
5. Jalur 15
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Gambiran (Jl.Warungboto) - Jl.P.Kemerdekaan - Jl.Menteri Supeno - Jl.Kol Sugiyono - Jl.Sisingamangaraja /Jl.Imogiri - Ringroad Selatan - Parang Tritis - Jl.Jogokariyan - Jl.DI Panjaitan - Jl.Majen Sutoyo - Jl.Brigjen Katamso - Jl.Ibu Ruswo - Jl.Trikora - Jl.KHA Dahlan - S4 Wirobrajan - Jl.RE Martadinata - Jl.Wates / Pasar Gamping - Jl.Sidoarum - / S3 Bantulan - Jl.Godean - Jl.Kyai Mojo - Jl.Magelang - Jl.RW Monginsidi - Jl.Prof.Dr.Sarjito - Jl.Terban - Jl.Colombo - Jl.Lingkar UGM Penuh (Jl. Prof.Notonegoro - Jl.Olahraga - Jl.Agro - Jl.Teknika Selatan - Jl.Kesehatan - Jl.Bhineka Tunggal Ika ) - Jl.Kaliurang Jl.Prof Dr. Sardjito - Jl.RW. Monginsidi - Jl.Magelang - Jl.Kyai Mojo - Jl.Godean /S3 Bantulan - Jl.Sidoarum / Pasar Gamping - Jl.Wates - Jl.RE. Martadinata /S4 Wirobrajan - Jl.Kyai Haji Ahmad Dahlan - Jl.Trikora - Jl.Ibu Ruswo - Jl.Brigjen Katamso - Jl.May.jen Sutoyo - Jl.Jend.DI Panjaitan - Jl.Mangkuyudan - Jl.Parangtritis - Jl.Menukan JlSisingamangaraja - Jl.Kol.Sugiyono - Jl. Menteri Supeno - Jl.Veteran - Term Giwangan.
6. Jalur 14
Term Giwangan - Jl.Pandean- Jl.Glagahsari - Jl.Kusumanegara - Jl.Cendana - Jl.Gondosuli - Jl.Mojo - Jl.Munggur - Jl.Gejayan - Term. Condongcatur - Ringroad Utara - Jl.Mon Jogya Kembali - Jl.A.M. Sangaji - Jl.Prof Dr. Sarjito - Jl.Terban - Jl.Colombo - Jl.Lingkar UGM Penuh (Jl. Prof.Notonegoro - Jl.Olahraga - Jl.Agro - Jl.Teknika Selatan - Jl.Kesehatan - Jl.Bhineka Tunggal Ika - Jl.Kaliurang Jl.Prof Dr. Sardjito - Jl.A.M. Sangaji Jl.Mon Joga Kembali - Ringroad Utara - Term. Condongcatur - Jl.Gejayan - Jl.Jend. Urip Sumoharjo - Jl.Dr. Wahidin - Jl.Kusbini - Jl.Langensari - Jl.Munggur - Jl.Mojo - Jl.Gondosuli - Jl.Cendana - Jl.Kusumanegara - Jl.Gedong Kuning - Jl. Rejowinangun - Jl.Ki Penjawi - Jl.Gambiran (Jl. Warungboto) - Jl.Kemerdekaan - Jl.Veteran - Term Giwangan
7. Jalur 13
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Gambiran (Jl. Warungboto) - Jl.Pramuka - Jl.Ringroad Selatan - Jl.Imogiri - Jl.Tri Tunggal - RS.Wirosaban - Jl.Lowanu - Jl.Taman Siswo - Jl.Sultan Agung - Jl.Mayor Suryotomo - Jl.Mataram - Jl.Abubakar Ali - Jl.Suroto - Jl.Jendral Sudirman - Jl.A.M. Sangaji - Jl.Mon Jogja Kembali - Ringroad Utara - Terminal Jombor - Ringroad Utara - Jl.Mon Jogja Kembali - Jl.A.M. Sangaji - Jl.Jendral Sudirman - Jl.Suroto - Jl.Ahmad Jajuli - Jl.Mataram - Jl.Mayor Suryotomo - Jl.Sultan Agung - Jl.Taman Siswa - Jl.Menteri Supeno - Jl.Veteran - Term Giwangan
8. Jalur 12
Term Giwangan - Jl.Pandean - Jl.Glagahsari - Jl.Kusumanegara - Jl.Sultan Agung - Jl.P. Senopati - Jl.KHA Dahlan - S4 Wirobrajan - Jl.RE Martadinata - Jl.P. Senopati - Jl. KHA.Dahlan - S4 Wirobrajan - Jl.RE Martadinata - Jl.HOS Cokroaminoto - Jl.Pembela Tanah Air - Jl.Tentara Pelajar - Jl.Magelang - Jl.RW. Monginsidi - Jl.Prof Dr. Sarjito - Jl.Terban - Jl.Colombo - Jl.Lingkar UGM Penuh (Jl. Prof.Notonegoro - Jl.Olahraga - Jl.Agro - Jl.Teknika Selatan - Jl.Kesehatan - Jl.Bhineka Tunggal Ika - Jl.Kaliurang - Jl.Prof Dr. Sardjito, Jl. RW Monginsidi - Jl. Magelang - Jl. Tentara Pelajar - Jl.Pembela Tanah Air - Jl.HOS Cokroaminoto - S4 Wirobrajan - Jl.RE Martadinata - Jl.KHA Dahlan - Jl.P. Senopati - Jl.Sultan Agung - Jl.Suryopranoto - Jl.Sukonandi - Jl.Kusumanegara - Jl.Glagahsari - Jl.Pandean - Jl.Veteran - Jl.Gambiran (Jl. Warung Boto) - Jl.P. Kemerdekaan - Jl.Veteran - Term Giwangan
9. Jalur 11
Term Giwangan- Jl.Veteran - Jl.Ki Penjawi Jl.Rejowinangun - Jl.Gedongkuning - Jl.Kemasan - Jl.Nyi Pembayun - Jl.Tegal Gendu - Jl.Tegal Turi - Jl.Sorogenen - Jl.Tri Tunggal - Jl.Imogiri - Ringroad Selatan - Jl.SO 1 Maret (Jl. Bantul) - Jl.KH. Wahid Hasyim - Jl.Letjen S. Parman - Jl.Patangpuluhan - Jl.IKIP PGRI - Jl.RE.Martadinata - S4. Wirobrajan - Jl.Letjen S. Prapto - Jl.Jlagran Lor - Jl.Pasar Kembang - Jl.Malioboro - Jl.Ahmad Yani - Jl.KH. Ahmad Dahlan - S4 Wirobrajan - Jl.RE. Martadinata - Jl.IKIP PGRI Jl.Patangpuluhan - Jl.Bugisan - Jl.Sugeng Jeroni - Jl.Ringroad Selatan - Jl.Imogiri - Jl.Tri Tunggal - Jl.Sorogenen - Jl.Tegal Turi - Jl.Tegal Gendu - Jl.Ki Penjawi - Jl.Gambiran (Warungboto) - Jl.Perintis Kemerdekaan - Jl.Veteran - Term Giwangan.
10. Jalur 10
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Kenari - Jl.Bung Tarjo (Jl. Gayam) - Jl.Kompol Bambang Sugeng (Jl. Bausasran) - Jl.Juminahan - Jl.Mataram - Jl.Abubakar Ali - Jl.Yos Sudarso - Jl.Atmosukarto - Jl.Kusbini - Jl.Langensari - Jl. Munggur - Jl.Laksda Adi Sucipto - Jl.Solo - Jl.Kledokan - Jl.Babarsari - Jl.Solo - Ringroad Utara - Term. Condongcatur - Jl.Gejayan - Jl.Colombo - Jl.Lingkar UGM penuh (Jl. Prof. Notonagoro - Jl.Olah Raga - Jl.Agro - Jl.Teknika Selatan - Jl.Kesehatan - Jl.Bhineka Tungal Ika) - Jl.Kaliurang - Jl.Terban - Jl.Colombo - Jl.Gejayan - Term. Condongcatur - Ringroad Utara - Jl.Solo - Jl.Babarsari - Jl.Kledokan - Jl.Solo - Jl.Laksda Adisucipto - Jl.Jend. Urip Sumoharjo - Jl.Suroto - Jl.Kom. Yos Sudarso - Jl.Abu Bakar Ali - Jl.Mataram - Jl.Mas Suharto - Jl.Hayam Wuruk - Jl.Kompol Bambang Sugeng (Jl. Bausasran) - Jl.Bung Tarjo (Jl. Gayam) - Jl. Kenari - Jl.Veteran (Utara) - Jl.Gambiran (Jl. Warungboto) - Jl.P. kemerdekaan - Jl.Veteran - Term Giwangan.
11. Jalur 9
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Ki Penjawi - Jl.Rejowinangun - Jl.Gedong Kuning - Jl.Kusumanegara - Jl.Sultan Agung - Jl.Taman Siswa - Jl.Kol. Sugiyono - Jl.Brigjend. Katamso - Jl.P. Senopati - Jl.KH. A. Dahlan - Jl.KH. Wahid Hasyim - Jl.Letjen. S. Parman - Jl.Patangpuluhan - Jl.IKIP PGRI - Jl.RE. Martadinata / Jl. Wates - Ringroad Selatan - Jl.Mundusari - ISI Bugisan - Jl.Bugisan - Jl.Letjen S. Parman - Jl.Wahid Hasyim - Jl.KH. A. Dahlan - Jl.P. Senopati - Jl.Brigjend. Katamso - Jl.Kol. Sugiyono - Jl.Taman Siswa - Jl.Suryo Pranoto - Jl.Sukonandi - Jl.Kusumanegara - Jl.Veteran Utara - Jl.Ki Penjawi - Jl.Rejowinangun - Jl.Gedong Kuning - Jl.Ngeksigondo - Jl.P. Kemerdekaan - Jl.Veteran - Term Giwangan.
12. Jalur 8
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Gambiran (Jl. Warungboto) - Jl.P.Kemerdekaan - Jl.Pramuka - Jl.Tegal Gendu - Jl.Nyi Pembayun - Jl.Kemasan - Jl.Gedong Kuning - / S4 Gedong Kuning - Jl.Kusumanegara - S4 SGM - Jl.Kenari Timur - Jl.Ipda Tut Harsono IAIN - Jl.Laksda Adisucipto - Jl.Gejayan - Term. Condongcatur - Jl.Gejayan - Jl.Urip Sumoharjo - S4 Korem Lama - Jl. Suroto - Jl.Yos Sudarso - Jl.Abubakar Ali - Jl. Mataram - Jl. Suryotama - Jl.Sultan Agung - Jl. Suryopranoto - Jl.Sukonandi - Jl.Kusumanegara - Jl.Gedong Kuning - S4 Rejowinangun - Jl. Gedong Kuning - Jl.Kemasan - Jl.Nyi Pembayun - Jl.Tegal Gendu - Jl.Pramuka - Jl.Perintis Kemerdekaan - Jl.Veteran - Term Giwangan.
13. Jalur 7
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Veteran (Utara) - Jl.Kusumanegara - Jl.Janti Gedong Kuning - Jl.Janti - Jl.Laksda Adisucipto - Jl.Gejaan - Term. Condongcatur - Ringroad Utara - Jl.Kaliurang - Jl.Lingkar UGM penuh (Jl.Argo - Jl.Olahraga - Jl.Prof. Notonagoro - Jl.Terban - Jl.Kaliurang - Jl.Bhineka Tunggal Ika - Jl.Kesehatan - Jl.Teknika Selatan ) - Jl.Kaliurang - Ringroad Utara - Term. Condongcatur - Jl.Gejayan - Jl.Laksda Adisucipto - Jl.Janti - Jl.Janti Gedong Kuning - Jl.Kusumanegara - Jl.Veteran (Utara) - Jl.Gambiran / Jl. Warungboto - Jl.P.Kemerdekaan - Jl.Veteran - Term Giwangan.
14. Jalur 6
Term.Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Kusumanegara - Jl.Sultan Agung - Jl.Gajah Mada - Jl.Hayam Wuruk - Jl.Lempuyangan - Jl.Yos Sudarso - Jl.Atmosukarto - Jl.Dr. Wahidin S. - Jl.Prof. Dr. Herman Yohanes (Jl. Rahayu Samirono) - Jl.Lingkar UGM penuh - (Jl. Prof. Notonegoro) - Jl.Olahraga - Jl.Agro - Jl.Teknika Selatan - Jl.Kesehatan - Jl.Bhineka Tunggal Ika - Jl.Kaliurang - Jl.Terban - Jl.Prof Dr. Herman Yohanes (Jl. Rahayu Samirono) - Jl.Jend. Sudirman - Jl.Suroto - Jl.Kom. Yos Sudarso - Jl.Lempuyangan - Jl.Hayam Wuruk - Jl.Gajah Mada - Jl.Sultan Agung - Jl.Suryopranoto - Jl.Sukonandi - Jl.Kusumanegara - Jl.Veteran (Utara) - Jl.Gambiran (Jl.Waungboto) - Jl.P. Kemerdekaan - Jl.Veteran - Term Giwangan.
15. Jalur 5.
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Gambiran (Jl.Warungboto) - Jl.P.Kemerdekaan - Jl.Menteri Supeno - Jl.Kol Sugiyono - Jl.Parang Tritis - Jl.Mangkuyudan - Jl.DI.Panjaitan - Jl.Jend MT. Haryono - Jl.KH. Wahid Hasyim - Jl.Kyai H. Ahmad Dahlan - Jl.Bhayangkara - Jl.Jogonegaran - JL.Gandekan - Jl.Jlagran Lor - Jl.Tentara Pelajar - Jl.Magelang - Terminal Jombor - Ringroad Utara - Jl.Kaliurang - Jl.Bhineka Tunggal Ika - Jl.Kesehatan - Jl.Teknika Selatan - Jl.Kaliurang - Ringroad Utara - Jl.Magelang - Jl.Tentara Pelajar - Jl.Jlagran Lor - Jl.Jlagran - Jl.Pringgokusuman - Jl.Letjen Suprapto - Jl.KH.A.Dahlan Jl.Trikora - Alun-alun Lor - Jl.Rotowijayan - Jl.Ngasem Jl.Polowijayan - Jl.Kadipaten - Jl.KH. Wahid Hasyim - Jl.MT. Haryono - Jl.Jend. DI. Panjaitan - Jl.Mangkuyudan - Jl.Parangtritis - Jl.Kol Sugiyono - Jl.Menteri Supeno - Jl.Veteran - Term Giwangan.
16. Jalur 4
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Gambiran (Jl.Warungboto) - Jl.P.Kemerdekaan - Jl.Ngeksigondo - Jl.Gedong Kuning - Jl. Kusumanegara - Jl.Sultan Agung - Jl. Mayor Suryotomo - Jl. Mataram - Jl.Abubakar Ali - Jl.Kom. Yos Sudarso - Jl.Suroto - Jl.Cik Di Tiro - Jl.Colombo - Jl.Lingkar UGM Penuh (Jl.Prof Notonegoro - Jl.Olah Raga - Jl.Agro - Jl.Teknika Selatan - Jl.Kesehatan - Jl.Bhineka Tunggal Ika - Jl.Kaliurang) - Jl.C. Simanjuntak - Jl.Jend. Sudirman - Jl.P.Mangkubumi - Jl.Kleringan - Jl.Taman Garuda - Jl.Malioboro - Jl.Jend. A. Yani - Jl.Kusumanegara - Jl.Gedong Kuning - Jl.Ngeksigondo - Jl.Perintis Kemerdekaan - Jl.Veteran Term Giwangan.
17. Jalur 3
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Gambiran (Jl.Warungboto) - Jl.P.Kemerdekaan - Jl.Menteri Supeno - Jl.Taman Siswa - Jl.Suryopranoto - Jl.Suryopranoto - Jl.Bung Tarjo (Gayam) - Jl.Kenari - Jl.IPDA TUT Harsono - Jl.Laksda Tut Harsono - Jl.Laksda Adi Sucipto - Jl.Gejayan - Terminal Condong Catur - Jl.Gejayan - Jl.Colombo - Jl.Lingkar UGM Penuh (Jl.Prof Notonegoro - Jl.Olah Raga - Jl.Agro - Jl.Teknika Selatan - Jl.Kesehatan - Jl.Bhineka Tunggal Ika - Jl.Kaliurang) - Jl.Terban - Jl.Colombo - Jl.Gejayan - Jl.Laksda Adisucipto - Jl.Ipda Tut Harsono - Jl.Kenari - Jl.Bung Tarjo (Jl.Gayam) - Jl.Ki Mangun Sarkoro - Jl.Taman Siswa - Jl.Menteri Supeno - Jl.Veteran - Term Giwangan.
18. Jalur 2
Term Giwangan - Jl.Veteran - Jl.Gambiran (Jl.Warungboto) - Jl.P.Kemerdekaan - Jl.Menteri Supeno - Jl.Kol. Sugiyono - Jl.Sisingamangaraja - Ringroad Selatan - Jl.Parangtritis - Jl.Brigjen Katamso - Jl.Mayor Suryotomo - Jl.Mataram - Jl.Abu Bakar Ali - Jl.Kom. Yos Sudarso - Jl.Suroto - Jl.Cik Di Tiro - Jl.Lingkar UGM Penuh (Jl.Prof Notonegoro - Jl.Olah Raga - Jl.Agro - Jl.Teknika Selatan - Jl.Kesehatan - Jl.Bhineka Tunggal Ika) - Jl.Kaliurang- Jl.Terban - Jl.Cik Di Tiro - Jl. Suroto - Jl.Kom. Yos Sudarso - Jl.Abubakar Ali - Jl.Mataram - Jl.Mayor Suryotomo - Jl.Brigjen Katamso - Jl. Parangtritis - Jl. Menukan - Jl.Sisingamangaraja - Jl.Kol.Sugiyono - Jl.Menteri Supeno - Jl.Veteran - Term Giwangan

Andong sedang melintas di depan Gedung Agoeng / Istana

Becak dg turis menuju kraton

Koeliner

butuh kenangan ... jogja tempatnya ...
butuh bersenang2 ... jogja tempatnya ...
butuh makanan khas ... jogja tempatnya ...
jadikan jogja kota kenangan tanpa akhir .....

pulang ke kotamu ada setangkup haru dalam rindu ...
masih seperti dulu tiap sudut menyapuku bersahabat ...

Sugeng Rawuh .... Selamat datang di Jogja, kota pelajar, budaya, wisata, perjuangan dan segudang julukan lain. Kota kecil nan unik ini banyak menyediakan tempat yang bisa anda kunjungi selama liburan atau saat 'mampir sesaat, jangan lewatkan menikmati masakan khas yg sudah tekenal seperti gudeg atau masakan lain yang menjadi 'klangenane' wong jogja.

SATE KARANG

Kenapa dinamai Sate Karang? Itu karena sate spesial ini dijajakan di pinggiran Lapangan Karang, Kotagede. Bila anda awam dengan Kotagede dan ingin menjajal kenikmatannya, Sate daging sapi ini sudah dijual di Kotagede katanya sih, sejak Indonesia belum merdeka. Waktu itu namanya bukan Sate Karang dan masih dijajakan keliling Kotagede dengan pikulan oleh Mbah Karyo, generasi pertama yang berdagang sate sapi ini.



Pada tahun 1984, sate keliling ini mulai parkir di pinggir Lapangan Karang sehingga mendapatkan labelnya sampa sekarang ini.
Hebatnya, hingga generasi ketiganya saat ini, cita rasa sate sapi ini tetap terjaga sesuai dengan resep paten Mbah Karyo berpuluh tahun yang lalu. Rasa asli sate yang empuk dan gurih ini dijamin akan menorehkan kenangan kelezatan yang mendalam di dalam hati & lidah anda.
Tidak cukup sampai di situ, untuk melengkapi gempuran kenikmatannya, lontong berkuah opor tempe (yang lagi-lagi kreasi Mbah Karyo) akan menjadi teman makan yang tiada duanya.
Bumbu kacang sate yang kuenthel bereaksi dengan kuah opor yang encer yang menghasilkan perpaduan nuansa rasa manis-gurih dengan keharuman rempah yang khas.Pingin mencoba datanglah ke Lapangan Karang pada petang hingga malam hari. Sebaiknya jangan datang dan makan sendiri, sebab tdk ada nikmatnya, anda dikira orang hilang karena kebanyakan pembelinya adalah sepasang remaja, rombongan atau sekeluarga. Sambil duduk lesehan di tempat terbuka, kita bisa menikmati suasana malam yg indah dan menikmati indahnya bulan dan bintang di langit (kalau tidak mendung). Anda tergoda atau tidak silahkan ajak teman,sodara,pacar, ato keluarga anda untuk mencoba rasa dan suanananya ...

SATE KLATAK

Bagi orang luar Jogja, sate ini terasa asing di telinga. Sate Klatak yg khas itu terletak di pasar Pleret, suatu tempat ke arah selatan kota Jogja searah dengan makam raja-raja Imogiri kurang lebih 7 km dari pusat kota Jogja.
Sate Klatak sebenarnya adalah sate kambing. Konon Klatak adalah nama daerah, asal sate itu dikenal. Yang membedakan dengan sate kambing pada umumnya adalah bumbunya. Daging kambing pada sate klatak dipotong tebal-tebal, kira-kira 2 kali ukuran potongan sate kambing umumnya. Lalu bumbunya hanya garam saja, dicelupkan kemudian langsung dibakar.

Keunikan lain adalah dalam hal penyajian. Sate Klatak tidak ditusuk dengan lidi atau bilah bambu, tapi dengan besi. Besinya cukup panjang, kalau tidak salah itu besi jeruji sepeda, yang sedikit dibengkokkan ujungnya untuk pegangan. Dan tusuk besi ini tidak dibuang, dagingnya sudah diambil, maka dipakai kembali untuk tusukan berikutnya.
Bagaimana rasanya sate kambing hanya dengan garam? Boeat orang awan rasanya mungkin terasa aneh dan asin, namun empuknya daging menjadi keunikan tersendiri. Cocok buat yang lagi sakit gigi, tapi tetep bisa menikmati sate karena tdk alot dagingya.Bagi yg sudah terbiasa dengan sate klatak, menikmati rasanya seperti di awang-awang. Sekali waktu mencoba sebagai variasi dari sate kambing umumnya dan merasakan sensasionalnya perjalanan ke pasar Pleret (dari Jogja) sepanjang kanan kiri jalan ada sekitar 40-an penjual sate, dan juga uniknya cara penyajiannya dengan yaitu tusuk besi tadi. Satu porsi hanya berisi 2 tusuk (tergantung pesanan), tapi karena dagingnya tebal dan tusuknya panjang, cukup untuk mengenyangkan perut yang normal dengan nasi putih sepiring. Harga satu porsi sate klatak hanya Rp 8.000,00.
Masih ada sensasi yang lain. Kalau malam minggu pembeli sate klatak cukup banyak. Sementara jeruji tusuk sate ini terbatas. Kalau semua tusuk sate terpakai, maka kita mesti nunggu sampe pembeli lain selesai makan, giliran memakai tusuk besinya. capeek dech ...

GUDEG

Semua makhluk di planet manapun juga tahu makanan ini. Jadi kalau anda tidak tahu ya keterlaluan. Makanan ini memang sudah identik dengan kota Jogja. Namanya juga gudeg Jogja. Biasanya untuk menarik perhatian para calon pembeli, penjual Gudeg mengemas Gudeg dagangannya dengan kemasan yang menarik, yaitu disajikan dengan kendhil, yaitu wadah yang terbuat dari tanah liat. Selain lebih menarik para calon pembeli, kendhil ternyata juga membuat rasa Gudeg lebih khas dan lebih enak. Gudeg kendhil ini dapat kita jumpai di hampir semua tempat yang menjual Gudeg

Gudeg berbahan dasar nangka muda yang direbus bersamaan dengan bumbu-bumbu khusus, santen, di dasar dan di atas panci bahan-bahan yang direbus yang untuk merebus diberi alas daun jati yang masih muda. Untuk mendapatkan rasa dan warna Gudeg yang sempurna dan enak, bahan-bahan tersebut direbus selama sekitar semalam.

Daun jati dipergunakan untuk mendapatkan warna Gudeg yang menarik. Untuk areh-nya atau kuahnya terbuat dari santan, bumbu-bumbu, dan kunyit untuk pewarna. Kuah tersebut dituangkan di atas Gudeg yang sudah siap disajikan, hanya sedikit saja, selain kuah juga ditaburi bawang goreng.
Gudeg mempunyai rasa yang manis, biasanya disajikan dengan nasi hangat, telur rebus, ayam, ceker ayam, tahu, tempe, krupuk, dll. Untuk minuman pendampingnya, dapat minuman apa saja; misalnya teh hangat, jeruk hangat, es teh, es jeruk, air putih,tergantung selera.
Salah satu tempat gudeg yg cukup dikenal adalah kampung Wijilan yang terletak hanya 200 meter dari Keraton Jogja untuk menikmati sarapan khas Jogja, yakni Gudeg. Wijilan memang dikenal sebagai salah satu sentra makanan asli Jogja. Mau makan di tempat atau dibawa pulang tidak masalah. Asal jangan makan sambil jalan. Tarifnya bervareasi dari Rp. 20.000 - Rp. 100.000 per paket. Tetapi ada juga yang paket murah Rp. 5.000
Usai sarapan anda bisa langsung ke Keraton Jogja. Bisa berjalan kali atawa naik andong kebetulan lewat. Naik becak juga tidak dilarang. Bangunan berusia sekitar 200 tahun ini menyimpan
banyak hal yang bisa di nikmati pengunjung. Pukul 07.00 WIB Keraton sudah di buka untk umum hingga pukul 13.00 WIB. Ditempat ini anda bisa menyaksikan secara langsung bangunan megah yang menjadi sumber budaya Jogja dan Jawa.
Usai dari tempat ini, pergilah ke Jl. Rotowijayan yang juga hanya sekitar 500 meter dari museum kereta. Di tempat ini bisa mendapatkan berbagai souvenir dengan harga miring. Puluhan toko berjajar dikiri kanan jalan yang menyediakan berbagai barang khas Jogja seperti batik & kaos.
Sampai sekitar tengah hari, bagi anda yang Muslim bisa menuju ke Masjid Gede Kauman yang berada di Barat Alun-alun Utara Jogja. Jika anda lelah berjalan bisa menggunakan becak dengan tarif antara Rp.5000 - Rp. 10.000 tergantung bagaimana anda menawar. Malam hari jangan melewatkan kesempatan menikmati gudeg lesehan di sepanjang jl Malioboro atau sepanjang jalan lain di kota Jogja. Soal rasa sama, soal harga di Jalan Malioboro lebih mahal, jadi tergantung anda.

PECEL BAYWATCH

Menyantap Pecel Kembang Turi Racikan Mbah Warno "Anderson"Semula saya sempat bingung dengan julukan Pecel Baywatch yang disandang oleh pecel Mbah Warno.
Warung Mbah Warno terletak di daerah Kasongan, tepatnya berada di jalan menuju Gunung Sempu. Warung yang sudah berdiri sejak 35 tahun lalu ini sangat sederhana. Papan nama warung pecel Mbah Warno ini hanya berukuran 30 x 20 cm2 yang pasti terlewat jika tak benar-benar memerhatikannya. Interior warung diisi oleh perabot yang fungsional dan apa adanya. Hanya terdapat beberapa meja dan kursi kayu serta satu dipan bambu. Di belakang meja tempat meletakkan dagangannya, terdapat dapur berisikan beberapa anglo yang selalu mengepulkan asap. Sebuah posisi yang tak disengaja sebenarnya, sebab dapur dalam konsep Jawa biasanya terletak di bagian belakang. Mbah Warno meletakkan dapur di bagian depan warung pasca gempa Mei 2006 yang meruntuhkan bangunan rumahnya. "Belum punya uang untuk membangun dapur baru", ujarnya.Mbah Warno menjajakan menu utama pecel dengan beragam lauk sebagai pengiringnya. Mulai dari lele dan belut goreng kering, tahu bacem, mangut belut (belut bersantan yang dibumbui cabai), hingga bakmi goreng. Seporsi pecel, lele goreng, dan tahu bacem seolah menantang untuk secepatnya dinikmati. Terdapat empat jenis sayuran dalam hidangan berlumur bumbu kacang ini yakni daun bayam, daun pepaya, kembang turi (Sesbania grandiflora), dan kecambah / taoge. Kita akan disergap rasa manis dari bumbu kacang yang menggelitik lidah. Saat menguyah kembang turi yang agak getir, rasa manis tadi berpadu sehingga menghasilkan kelezatan yang sulit diungkapkan.
Pecel dengan kembang turi merupakan ciri khas pecel "ndeso". Jaman sekarang sudah sulit untuk menemukan penjual pecel seperti ini. Konon kembang turi memiliki khasiat meringankan panas dalam dan sakit kepala ringan. Jadi tidak heran bila orang Jawa, India, dan Suriname (masih keturunan Jawa juga sih, hehehe) sering menyantap kembang turi muda sebagai sayuran.Pecel akan bertambah nikmat jika ditambah dengan lele goreng atau tahu bacem. Lele goreng di tempat ini dimasak hingga kering sehingga crispy ketika digigit. Sedangkan tahu bacem yang berukuran cukup besar dapat dinikmati sebagai cemilan bersama cabai rawit. Selain itu juga terdapat hidangan lain seperti belut goreng dengan dua variasinya. Pertama, belut goreng kering yang berukuran kecil dan belut goreng basah yang lebih besar. Ada juga bakmi goreng dan mangut belut bagi anda yang menggemari makanan pedas. Asap dari anglo menambah sensasi rasa dari hidangan di warung ini.Entah karena kenyang atau efek kembang turi, selesai makan kepala terasa lebih cerdas dari biasanya.
Kenapa pecel di tempat ini dijuluki Pecel Baywatch. Terlintaslah imajinasi nakal tentang sosok penjual pecel yang mengenakan bikini seperti Mbak Pamela Anderson atau setidaknya warung ini berada di pinggir pantai. Ternyata salah semua. Hal itu karena Mbah Warno dan asistennya selalu mengenakan sejenis baju yang disebut kaus kutang. Pakaian yang sangat nyaman untuk dikenakan di tengah udara pedesaan Kasongan Bantul yang kering dan panas.Walau penjual pecel ada dimana-mana, Pecel Baywatch tetap menawarkan sesuatu yang lain bagi anda. Sebuah kombinasi kelezatan makanan, suasana pedesaan yang kental, dan keramahan Mbah Warno "Anderson".

Oleh-oleh

Coklat Monggo, Coklat khas Jogja
Anda penggemar coklat, pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai jenis merek coklat, mulai dari yang produksi dalam negeri hingga impor seperti Silver Queen, Delfi, Cadburry, Van Houten, dan lain sebagainya.
Semakin mahal harga coklat makin dahsyat rasanya. Ini tak lepas dari perpaduan kualitas coklat yang digunakan serta campurannya. Harga coklat-coklat mahal yang kebanyakan didominasi merek-merek luar negeri terutama dari Swiss. Padahal tanaman coklat (kakao) sendiri merupakan tumbuhan tropis.Dan di Indonesia sendiri tumbuh dengan sumbur tanaman ini. Sayang sekali banyak yg belum memanfaatkan.
Namun seorang warga negara Belgia yg ada di jogjakarta menciptakan coklat dengan cita rasa khas Indoneias. Coklat Monggo, tidak hanya namanya bahan bakunya juga beraroma lokal.Salah satunya adalah jahe. Coklat yang diproduksi oleh CV. Anugerah Mulia Yogyakarta ini rasanya cukup layak bila disandingkan dengan coklat-coklat kelas atas.
Coklat ini memang belum dijual di semua toko di kota Jogkarta. Coklat Monggo ini hanya tersedia di tempat-tempat tertentu. Salah satu lokasi tempat penjualan coklat ini toko
Mirota Batik yg ada di Jalan A Yani (dekat Pasar Beringharjo) yang merupakan toko penjual suvenir khas Jogja yang terkenal berkelas dan Mirota Kampus , Museum Jawa Klasik Ullen Sentanu, serta di beberapa kounter Circle-K Jogja.
Tampilannya pun terlihat eksklusif dan elegan tapi tetap memunculkan ciri klasik nuansa Jogja. Walaupun dibungkus secara manual dengan menggunakan kertas berwarna coklat tapi dilipat sangat rapi dan sedemikian rupa sehingga mudah untuk membukanya. Kertas ini membungkus coklat padat yang terbungkus alumunium foil.
Harganya memang relatif mahal. Kemasan 40 gram harganya 8 ribu rupiah sedangkan yang besar ukuran 100 gram seharga 19 ribu rupiah. Tetapi harga yang ditawarkan sepadan dengan rasa coklat yang dahsyat ini. Coklat yang mengklaim terdiri dari 58% kakao ini bener-bener membuktikan rasanya.
Di kemasannya tertulis komposisi dari coklat ini antara lain, kakao massa, lemak kakao, lesitin, gula, dan vanila. Lihat, susu tidak tercantum, sehingga vegetarian pun bisa ikut mencicipinya.
Berwarna campuran antara coklat tua dan coklat muda, rasa coklat ini tidak semanis coklat yang biasa kita beli. Tentu saja karena coklat ini termasuk golongan dark chocolate yang beda dengan golongan milk chocolate yang banyak mengandung susu, sehingga coklat ini aman dikonsumsi bagi mereka yang diet karena rendah lemak.
Ciri khas dark chocolate yang rasanya agak-agak pahit ini bener-bener meninggalkan rasa tersendiri yang membuat kita ingin terus memakannya. Uniknya lagi, bila coklat ini dibiarkan terbuka, warna coklat akan berubah menjadi coklat tua. Tersedia 2 (duaa) jenis coklat yang tersedia, yaitu Dark Chocolate dan Caramel Chocolate, dengan 2 jenis rasa yaitu Jahe dan Mete.
Jika duit anda berlebih, rasanya pantas kalo anda membeli coklat ini sebagai oleh-oleh alternatif selain bakpia,yangko. Tersedia kemasan besar yang gambarnya lucu dan unik. Untuk gambar Semar (rasa mete dan jahe), Borobudur (rasa jahe), dan Becak (rasa mete). Anda ingin mencoba, sugeng rawuh wonten Ngayogyokarto ....

Souvenir

KASONGAN

Desa Kasongan terletak di Barat daya Yogyakarta. Dari Malioboro ke arah selatan menuju kota Bantul, kurang lebih 10km. Kasongan terkenal sebagai desa pengrajin tembikar atau dikenal gerabah, yaitu kerajinan yg bahan bakunya dari tanah liat. Beragam bentuk perabot seperi pot,vas bunga, model lain tersedia disini.Baik model klasik atau yg nuangsa modern, tinggal pilih.












KERAJINAN KULIT MANDING

Manding sejak dulu merupakan sentra kerajinan kulit di Yogyakarta. Daerah ini mungkin dapat disetarakan dengan Cibaduyut jika di Bandung atau Tanggulangin Sidoarjo. Berbagai macam jenis kerajinan kulit dihasilkan mulai dari sepatu, tas, topi, sabuk,sarung handphone, jaket kulit dan lain-lain. Bahan baku kulitnya macam2 ada kulit sapi,kambing,domba. Selain untuk di jual sendiri, hasil kerajinan Manding juga dijual ke berbagai daerah bahkan sampai di ekspor ke mancadegara.
Manding sendiri terletak di Jalan Prangtritis dari Jogja ke selatan kurang lebih 7 km. Dapat ditempuh dengan bus trayek Jogja-parangtritis juga dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi motor atau mobil. Sepanjang jalan Manding akan ditemui showroom yang menjual berbagai aneka produk kulit. Pengungjung tidak hanya memberli produk yang ada, tetapi juga bisa membeli sesuai dengan pesanan keinginan pembeli.
Para pengrajin kulit sapi ini mempunyai paguyuban, salah satunya Paguyuban Setyo Rukun yang menaungi lebih dari 30 pengrajin. Paguyuban ini turut serta membantu dalam meningkatkan pemasaran dan produksi para pengrajin, diantaranya dengan melayani simpan pinjam.Anda tertarik ....

PERAK

Kotagede identik dengan perak sehingga dijuluki Kota Perak. Memang sejak dahulu bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam terkenal dengan kerajinan peraknya. Bahkan kerajinan perak Kotagede juga menembus pasar mancanegara.Ratusan warga Kotagede mengantungkan hidupnya dari kerajinan ini. Lihat saja, di sepanjang jalan utama di wilayah yang terletak 7 km arah tenggara pusat Kota Yogyakarta ini berjajar toko-toko yang menjajakan kerajinaan perak. Kata ‘perak’ dan ’silver’ tertera di kanan-kiri Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan, hingga Jalan Tegalgendu.
Sebelum tahun 1990-an hanya pengusaha perak yang beromset besar saja yang membuka showroom-nya, seperti Tom Silver, MD Silver, HS Silver, Narti Silver dan sebagainya.
Namun menginjak pertengahan dekade 90-an, pengusaha kecil dan menengah mulai meramaikan bisnis perak ini. Banyak diantaranya yang sebelumnya bekerja sebagai pengrajin perak di perusahaan besar.Pengrajin perak di Kotagede terkenal dengan produknya yang unik, halus dan telaten dalam menggarap produk peraknya sehingga menghasilkan karya seni bernilai tinggi. Ratusan jenis kerarijinan perak dihasilkan, mulai dari cincin, giwang, bros, miniatur sepeda, becak, andhong, kapal-kapalan dan berbagai hiasan lainnya.
Harga jual kerajinan perak Kotagede bervariasi, mulai yang termurah bros rata-rata Rp 10 ribu, cincin perak mulai harga Rp 100 ribu, miniatur becak Rp 250 ribu, miniatur andhong Rp 200 ribu. Bahkan ada yang harganya mencapai puluhan juta rupiah tergantung tingkat kerumitan dan banyaknya bahan baku yang digunakan.Sekedar tips bila ingin membeli kerajinan perak di sini, jangan keburu membeli di satu toko bandingkan dulu dengan harga toko lainnya. Mungkin anda bisa mendapatkan harga yang lebih hemat.
Toko toko kerajinan perak di jogja anda bisa langsung berkunjung ke Kampoeng seni kerajinan perak atau sepanjang Jl. Mondorakan Kotagede Yogyakarta, disana langsung bisa lihat proses pembikinan perak, artshop and workshopnya.

Proses pembuatan kerajinan








Perak bentuk becak

Gempa 27 Mei 2006


Gempa 27 Mei 2006 telah meluluh lantakkan Jogja dan sekitrnya (Bantul dan klaten daerah paling parah,Sleman,Yogyakarta) .Korban jiwa diperkirakan sekitar 5000an. Disini ditampilkan gambar-gambar terjadinya yang diambil dari photo pribadi dan sumber lain serta informasi dan referensi teori para ahli bagaimana gempa itu terjadi. Disamping itu ada teori lain, bahwa gempa terjadi karena ada percobaan nuklir ...

[kutipan]
Setelah 2 Tahun Bungkam Akhirnya Sang Nelayan Australia itu Mengungkapkan Rasa Bersalah nya yang gak kunjung Hilang terus menghantuinnya hari ke hari akhirnya sang nelayan Australia berhasil kami wawancarai, berikut ini sedikit kutipan dari hasil wawancara via phone : "Oh My GOD, I don't believe it, I only fell silent said nothing saw this incident and unintentionally immortalised this incident, but sorry from me because just now I revealed the very frightening mystery"Berikut Berapa Bukti Atas Kebenaran Sang Nelayan Australia Tersebut :Hasil Jepretan Sang NelayanSetelah Banyak Mengorek Banyak Info dari Sang Nelayan, sebelum ledakan nuklir itu terjadi ada pesawat berbentuk aneh berwarna gelap menghiasi pagi itu, tapi Sang Nelayan Tidak Begitu Memperdulikannya, Tapi setelah sekian menit ledakan muncul dan Sang Nelayan Kaget Sampai Terperanjat...






















































































































































Tradisi


Grebeg

Kraton Ngayogjakarta Hadiningrat setiap tanggal 1 Sawal dalam Kalender Jawa mengelar tradisi Grebeg Syawal (Sawal), menandai hari kemengan setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh.
Grebeg atau Garebeg adalah tradisi Kraton Ngayogjakarta Hadiningrat sebagai perwujudan Hajad Dalem atau sedekah Sultan kepada rakyatnya yang disimbolisasikan dengan Gunungan yang berisi sayuran diantara kacang panjang, cabe dan sebagainya. Kraton Yogya selain menggelar Grebeg Syawal juga meggelar Grebeg Maulud untuk memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW serta Grebeg Besar pada saat Idul Adha.
Walapun Upacara tradisional ini telah berusia ratusan tahun, ternyata masih mendapat sambutan luas masyarakat Yogyakarta, terbukti ribuan warga memadati Pagelaran Kraton Yogya dan sepanjang rute menuju halaman Masjid Gedhe Kauman,setiap acara digelar.
Tradisi ini biasanya menjadi tontonan yang menarik boeat wisatawan mancanegara yang dengan antusias menyaksikan jalannya upacara.
Prosesi Grebeg Syawal bisanaya dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, yang diawali dengan kirab 8 (delapan)bregodo (prajurit) Kraton Yogya dari Siti Hinggil menuju Alun-Alun Utara, di depan gerbang Pagelaran Kraton. Kedelapan bregodo itu yakni Wirobrojo, Daheng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero dan Nyutra. Disusul Panglima prajurit atau Manggalayudha GBPH Yudhaningrat menempatkan diri ditengah-tengah barisan bregodo sebagai pemimpin upacara.
Selanjutnya sebuah Gunungan Jaler (Laki) diusung puluhan abdi dalem keluar dari kraton diiringi oleh Bregodo Bugis dan Surakarsa. Sesampainya di depan Pagelaran, disambut tembakan salvo oleh bregodo kraton yang sebelumnya telah berbaris dalam formasinya.
Iring-iringan Gunungan kemudian menuju halaman Masjid Gedhe kauman di sebelah barat Alun-alun Utara Kraton Yogya. Ratusan pengunjung telah menanti untuk mengalap berkah dari Gunungan itu, usai ritual singkat di depan masjid, secara spontan warga ngerayah atau berebut isi gunungan.
Sebagian orang tua menganggap bila berhasil mendapat isi gunungan akan memberikan berkah tersendiri. Ada juga beberapa anak remaja yang ikut ngrayah namun mereka tampaknya sekedar larut dalam keramaian

Tempo Doeloe

Masjid Kauman tahun 1888
Stasiun Tugu 1887
Kantor pos Besar
Gedung society tahun 1941 (Sekarang kawasan Shoping Center sebelah timur)
Masjid Mataram Kotagede
Pasar Ngasem 1809
Toko "Oen" tahun 1946
Malioboro tahun 1949
Bank BNI 46 tahun 1925
Taman Sari tahun 1881
Toegoe