Soedoet wisata

DESA WISATA (Ds Ledok Sambi)

Ingin merasakan suasana pedesaan yg asri dan alami sambil berpetualang di areal persawahan melalui sungai yg berbatuan. Coba telusuri desa wisata Pentingsari – Kali Pawon – Sawah Ndoyo – Susur Kali Kuning – Ledok Sambi.
Desa yg berjarak sekitar 15 km Yogyakarta dan kurang lebih 8 km sampai Taman Wisata Kaliurang. Dengan waktu tempuh hanya 30 menit dari pusat kota Jogja, kita tidak akan bosan menikmati pemandangan yg indah & menakjubkan di sepanjang jalan yg dilalui. Jangan lewatkan kesempatan ini. Jangan sampai mata berkedip apalagi sampai ketiduran. Bisa menyesal seumur hidup dech. Suasana dingin mulai terasa saat memasuki desa Pentingsari yg merupakan titik awal untuk melakukan 'ritual jejak petualang' sebelum menuju garis akhir di desa Ledoksari. Dari sini melalui perkampungan dengan penduduk yg ramah, sambil melihat kebun salak yg banyak di tanam di pekarangan rumah penduduk desa. Jangan harap di sini ketemu becak apalagi bajaj. Sehabis melewati perkampungan kita dihadapkan pada areal kebun penduduk yg banyak ditanami tanaman palawija seperti ketela, kancang panjang. Setelah itu sepanjang jalan setapak kita bisa melihat petani bercocok tanam di areal kebun mereka. Kemudian kita melalui areal persawahan yang banyak ditanami padi atau tanaman khas pegunungan seperi sawi, kol, wortel dll. Dari sini bisa melihat langsung gunung Merapi dengan jelas (asal cuaca cerah). Terasa sangat dekat, ya sekitar satu atau dua ratus kayuh naik becak dua atau tiga sungai terlampaui.
Melului sungai kecil dengan bebatuan yg dialiri air yg sangat jernih sungguh mengasyikan. Betul lho ... ane tdk bohong. Dengan bebatuan besar kecil yg licin sebaiknya hati-hati bila melewatinya. Kurang lebih 2 jam akhirnya tak terasa sampai juga di tujuan akhir desa Ledoksambi. Walaupun perjalanan panjang sampai disini di jamin nggak capek dech. Bahkan kembali ke desa awalpun tidak akan bosan. Apalagi sudah menunggu makanan khas desa, yang masih anget dengan sambel pedas dan sayur yg baru dipetik dari kebun ... hmmm.. benar2 nikmat... Segala macam fastfood ataupun junkfood sangat dilarang memasuki area ini ... ahhh dijamin lupa pekerjaan kantor sesaaat ...

Berminat berpetualang ala si bolang (alias bocah ilang) silahkan hub erwin 08886828332 atawa Nunung Sutejo 08886978008

latar belakang gunung Merapi

Lokasi desa wisata
meniti di areal persawahan
menerjang di aliran sungai yg dipenuhi bebatuan
auoooo .....
naik gunung turun gunung jalan licin kegelundung

melewati perkampungan nan asri bebas polusi
Gunung Merapi sedang batuk .... Dilihat dari kota Yogya
___________________________________________________________________________
Wisata Pantai Gunung Kidul - kota kawasan Pantai
APA yang terlintas di benak Anda jika mendengar Gunung Kidul? Kering dan tandus? Jika iya, Anda memang tidak salah. Namun, wisata pantai di daerah ini patut Anda kagumi. Gunung Kidul berada pada deretan Pegunungan Selatan atau juga Pegunungan Sewu. Daerah ini merupakan perbukitan batu gamping (limestone) dan bentang alam karst yang tandus dan kekurangan air permukaan. Bagian tengah merupakan cekungan Wonosari (Wonosari Basin) yang telah mengalami proses tektonik sehingga yang tampak dataran tinggi Wonosari. Jadi wajar jika masih banyak orang berpikir Gunung Kidul itu panas. Namun, di balik anggapan tersebut, Gunung Kidul justru mempunyai pesona tersendiri. Gunung Kidul kaya wisata alam, mulai karst hingga pantai. Untuk wisata pantai, warga Gunung Kidul patut bangga. Mereka memiliki banyak wisata pantai yang indah. Dari kawasan pesisir yang panjangnya sekitar 70 km, terdapat 15 kawasan wisata pantai yang menjadi andalan pariwisata di Gunung Kidul. Pantai-pantai itu tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Tepus, Tanjungsari, Girisubo, Saptosari, Purwosari, dan Panggang. Sebut saja Pantai Kukup, Pantai Gesing, Pantai Ngobaran, Pantai Krakal, Pantai Sundak, Pantai Sepanjang, Pantai Ngandong, dan Pantai Wediombo yang menghadirkan keindahan pasir putih, biota laut, dan terumbu karang. Ratusan jenis ikan hias dapat disaksikan langsung saat permukaan air laut tenang. Kesan tandus bagi Gunung Kidul tertutupi potensi Pantai Baron, Pantai Ngrenehan, Pantai Siung, Pantai Drini, dan Pantai Sadeng yang merupakan andalan untuk pemasokan ikan laut segar di dalam negeri. Di antaranya, ikan bawal, tuna, kakap, layur, lobster, tongkol, pari,dan hiu. Keindahan juga dihiasi dengan pepohonan pantai, seperti Pantai Drini, memiliki kekhasan pohon drini, yaitu sejenis perdu yang tumbuh di bebatuan Pantai Drini.

Sayangnya, pohon drini mulai sulit ditemukan seiring dengan ulah tangan-tangan jahil yang mengambil pohon tersebut untuk dijual. Kini yang tersisa hanyalah tanaman-tanaman drini kecil yang tumbuh di bebatuan pantai. Beberapa jenis ikan hias juga semakin sulit dicari, seiring dengan maraknya pemburuan ikan hias. Sering kali, penangkapan ikan tersebut menggunakan potas, yaitu zat kimia yang berfungsi memabukkan hewan, tapi dapat membunuh ikan-ikan kecil lainnya. Ikan-ikan hias jenis scorpion, angel, dan lettersix yang biasanya mudah ditemukan di kawasan Pantai Krakal, dan Kukup, kini sulit dicari. Harganya pun sekarang sudah relatif mahal, di atas Rp100.000 per ekor. Demikian pula pemburuan terhadap terumbu karang semakin gencar, setiap set bisa laku Rp20.000 - Rp50.000.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul, objek wisata pantai menyumbang sekitar 95% dari retribusi pariwisata di Gunung Kidul. Meskipun demikian , pantai-pantai itu tidak digarap secara serius. Sebagian besar kawasan wisata pantai belum dilengkapi sarana pendukung yang utama, seperti listrik, transportasi umum, maupun keamanan pantai. Dari 15 kawasan wisata pantai di Gunung Kidul, hanya Pantai Baron dan Kukup yang telah dilengkapi sarana listrik. Demikian pula transportasi umum hanya tersedia menuju ke kawasan Pantai Baron, Kukup, dan Drini.